Awas Xi Jinping Ngamuk, Filipina-AS Kerahkan Kapal Perang di LCS

SHARE  

USSCharleston (LCS 18) melakukan latihan taktik divisi dengan MarineNationale fregat FS Vendémiaire (F 734) di Laut Filipina, 28 Maret. (Tangkapan Layar via Twitter @USNavy) Foto: Kapal perang (Tangkapan Layar via Twitter @USNavy)

Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) dan Filipina mengadakan patroli laut dan udara terbaru. Ini merupakan yang ketiga kalinya dan akan berjalan selama tiga bulan ke depan.

Patroli di Laut Cina Selatan (LCS) itu terjadi ketika Washington berupaya memperkuat hubungan pertahanannya di wilayah tersebut dalam menghadapi China yang semakin agresif. Diketahui China kerap bersitegang dengan Filipina terkait kepemilikan wilayah perairan di LCS.

PILIHAN REDAKSIIsrael Tolak Tawaran Gencatan Senjata, Harga Minyak Dunia Jadi Begini3 Lembaga Asing Survei Pilpres RI, Anies-Prabowo-Ganjar Siapa Menang?Timur Tengah Makin Panas, Jerman Kirim Kapal Perang

Mengutip AFP, kapal tempur AS USS Gabrielle Giffords dan helikopter MH-60S Sea Hawk akan dilibatkan. Ada pula kapal perang BRP Gregorio del Pilar Angkatan Laut Filipina dan helikopter AW109.

Militer Filipina mengatakan patroli tersebut diadakan di zona ekonomi eksklusifnya. Tapi sayangnya, Manila tidak memberikan lokasi pastinya.

Berlayar dan beroperasi bersama menunjukkan komitmen kami untuk meningkatkan interoperabilitas dan koordinasi yang berkelanjutan,” kata komodor Skuadron Penghancur 7 AS, Kapten Sean Lewis, dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, patroli laut dan udara gabungan pertama sudah dilakukan pada bulan November dan diikuti oleh putaran kedua pada bulan Januari. Kala itu, China juga mengadakan latihan militer di perairan yang sama.

Hal ini terjadi beberapa minggu setelah ketegangan antara China dan Filipina di sekitar terumbu karang yang disengketakan di LCS. Kala itu terjadi ytabrakan antara kapal dari kedua negara dan kapal China yang menembakkan meriam air ke kapal Filipina.

“Mendorong kerja sama yang lebih erat untuk lebih meningkatkan kemampuan maritim kita,” kata panglima militer Filipina Jenderal Romeo Brawner.

Perlu diketahui, Beijing mengklaim hampir seluruh jalur perairan LCS. Tirai Bambu mengabaikan keputusan internasional yang menyatakan klaim mereka tidak memiliki dasar hukum.

China juga mengklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai miliknya dan telah berjanji untuk merebut pulau itu, jika perlu dengan kekerasan, meningkatkan tekanan melalui latihan militer besar-besaran di Selat https://ujiemisiapel.com/Taiwan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*